Movie Review: Sang Pemimpi
Jarang-jarang ada film Indonesia yang bagus, jadi ini harus secepatnya masuk ke Movie Review 🙂
Awalnya kami agak ragu menonton film ini. Berdasarkan pengalaman dari film-film sequel lainnya, biasanya kualitasnya tidak sebaik film yang pertama.
Tapi memang film Sang Pemimpi ini berbeda. Gaya cerita tetap sama seperti Laskar Pelangi, dengan model narasi suara untuk menjelaskan dan memberi latar belakang pada alur cerita. Tapi inti cerita berbeda. Di Laskar Pelangi, kita melihat bagaimana dunia anak-anak yang ceria walaupun ada di tengah-tengah tekanan ekonomi, sosial, dll. Sang Pemimpi mulai masuk ke dunia orang dewasa dengan kerasnya hidup dan susahnya mencari pekerjaan. Intinya, kita masuk ke dunia “nyata”.
Film ini memang bercerita mengenai mimpi. Ya, setiap orang diminta untuk memiliki mimpi yang tinggi. Tapi di sisi lain, film ini juga menunjukkan bahwa kita harus realistis: bekerja keras lah untuk menggapai mimpi itu! Jadi, film ini bukan hanya mengenai mimpi di awang-awang yang tidak jelas, tapi juga mengenai kerja keras orang-orang yang ada di dalamnya untuk mencapai mimpi itu. Tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras!
Film ini sangat kami rekomendasikan untuk di tonton. Sangat sangat kami rekomendasikan. Tapi harap dicatat, film ini sepertinya bukan ditujukan untuk anak-anak, krn isinya lumayan berat dan akan membosankan bagi anak-anak. Dan satu kelemahan yg kami catat: teks bahasa Inggris yang ada di film ini agak mengganggu. Mungkin pengelola bioskop harus mencantumkan apakah film yang diputar di sana menggunakan teks bahasa Inggris atau tidak, sehingga kita bisa memilih menonton di bioskop yang mana.